Hello sahat pembaca cerita cinta perkenalkan nama saya icons
(nama samara) cerita kali ini icons akan membahas tentang GARA-GARA COKLAT. 2
minggu yang lalu tepatnya di hari minggu 3 februari 2013 saya dan kawan-kawan
saya mengadakan acara kecil-kecilan di pantai mutun tujuannya hanyalah untuk
mengurangi rasa lelah saya yang di akibatkan bekerja dari senin samapi dengan
sabtu dari pagi hingga sore, di acara
itu, saya menggundang rekan kerja saya
dan teman-teman saya, ketika saya mengundang rekan kerja saya merasa kurang semangat karena dari undangan saya
banyak yang tidak datang dari rekan kerja saya sapai jam 22.00 WIB hari sabtu
Feb 2013 belum ada keputusan yang jelas bahkan pada pagi harinya pun tak ada
konfermasi dari teman-teman kantor, ahirnya acara itu terpikir olehku untuk gatot
alias gagal total. Jam sudah menunjukan 07.00 saya memastikan kepada
temen-temen kantor saya SMS lagi jawabanya sama KAYAKNYA tidak bias kemudian
saya sms temen-temen saya mera juga bilang tidak bisa. GALAU sudah hatiku pingin
refresh hilang sudah, jam 09.00 saya dengar suara motor datang saya harap itu
adalah motor rekan kerja saya yang sebelusaya sms karena ia bercanda tetapi
ternya bukan motor itu motornya temen
adek saya, aku pun menanyakan ada perlu apa dek? Ia pun menjawab LHO pan mau
kelaut emang gak jadi pa mas hujar temen adek saya, OHH ndak taau ni dek rekan
kerja saya pada tidak bias tapi sebentar saya meu menanyakan temen mamas
barangkali ia berubah pikiran, aku pun segera menyanyakan kepada temen aku,
namanya ICIS (nama samaran) dek mau ikut jalan tidak? Kemana mas hujar icis?
Kelaut! Siapa aja mas? Ada temen-temen mamas dan temen-temen adek guna
memasikan supaya icis bisa ikut, tapi aku tidak ada motor mas? ”ucapannya
sedikit mengharap” ea sudah sama mamas dek, ea sudah mas aku iku, brangkat jam
brapa mas? Brangkat jam 11 00, ok mas.
Saya pun langsung jawab pada teman adek saya tadi kalau
kelautnya jadi. Ea sudah kamu siap-siap aja dulu dek. Ucap saya ke teman adek
saya. Ea anak tersebut pun menjawabnya.
Terus saya pun menjeputnya dirumahnya, dan berkumpul ditempat tinggal saya untuk
bersiap-siap. Lewat jam 11 00 kami pun berangkat belum juga jalan jauh motor
saya pun mengalami masalah pada BBMnya sepele sih hanya mengganti filter
bensinnya namun bikin jengkel juga, karna motor saya sedikit bermasalah saya
kami pun tertinggal, saya melihat ICIS agak gelisa karna kami tertinggal, mas
jalan aja belum motor sudah bermasalah,,,, hujar icis dengan sebelnya, sudah
gak bermasalah lagi kok sudah mamas perbaiki. Kami pun melanjutkan perjalanan
kami, karna BBM saya sudah menunjukan EPTY maka saya pun mampir di POM untuk
mengisi BBM, belum juga berjalan lama eeeeehhhh kali ini gerimis mengguyur
perjalanan kami karna saya merasa ICIS gelisa karena tertinggal dari rombongan,
ICONS CIS gerimis terjang aja ea, terserah mamas aja jawabnya, gerimis pun saya terjang tak ku hiraukan,
namun gerimis semakin menjadi hujan yang membuat jarak pandang saya berkurang
dan jalanpun bertambah licin, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan saya pun memutuskan untuk berteduh sejenak
menunggu hujan sedikit reda, ternyata di tempat kami berteduh juga untuk
berteduh rombongan pertama sehingga membuat kami tidak tertinggalan lagi,,,,
WADUH MAS UJAN BEGINI BAGAI MANA NIHH? Sebut saja namanya andre, ia berkata
sambil beranjak temat duduknya. Ia mas gimana nihhhh? Denk pun memantapkan apa
yang di ucapkan oleh andre sambil menghisap rokok yang ada di selipan kedua
jari-jari tangan kanannya, wahhh hurung
renang we steles desek alan nama samara, sedikit kecewa akan terhambatnya
perjalanya yang di guyur hujannnn, ea sudah tunggu redanya kalau reda kita
lanjut kalau tidak reda-reda sampai sore ea kita pulang lagiiiii. Waduhhhhh rak
asik isik nuhhh, ucap alan. Di tengah tengah kami yang sedang berbincang hujan
pun mulai reda dan kami pun melanjutkan perjalanan kami yang elah tertunda
beberapa jam, gerimis-gerimis tecap gas, karena suasananya yang dingin
disebabkan air yang masih berturunan dari langit membuat ICIS kedinginan dan
mulai berpegangan, saya pun melihat langit sebelah selatan saya melihat di
sebelah selata tidak ada awan hitam disana saya meras disana tidak turun hujan ,
ngebut ea dek , ujar saya supaya cepet sampai, icis pun menjawab ia mas, sudah
dingin ditambah saya mengendarai motornya ngebut ia pun tambah mempererat
pegannya, dan rombongan kami pun saling kejar-kejaran sesekali dalam rombongan
kami berbarengan, uci nama samaran cewek bawaan teman
kantor saya berkata wahhhh sama cowok saya saja gx kayak gini, sama temennya
malah sampek berpegangan erat,, hehehehehe, gak papa dek pan cowok adek gx
tauuuuuu, tak terasan kami pun sudah sampai di pantai ternya apa apa yang saya
duga benar dipantai tidak hujan, sesampainya kami disana kami pun segera
memilih tempat untuk istirahat,karna disitu saya yang paling tertua jadi mereka
bertanya kepada saya diman mas, disni saja tempat itu berada ditengah-tengah
dari pondok pantai tersebut, wah mas disini mah gax asikkkkkk. Kata andre,
terus dimana? Ujung aja mas balas perkatan dari saya. Ea udah ayukkkk. kami
memilih tempat yang paling ujung. Dan kami pun segera memanggang ayam yang
sudah kami persiapkan dari rumahh. Di pemanggangan tersebut saya hanya bertugas
menyalakan saya setelah itu sudahhhh, dah mateng hi mas ayam bakarnya ujar
antok nama samara ini
ayam bakar apa ayam panggang?
BERSAMBUNGGGGGGGG.