Minggu, 24 Februari 2013



Hello sahat pembaca cerita cinta perkenalkan nama saya icons (nama samara) cerita kali ini icons akan membahas tentang GARA-GARA COKLAT. 2 minggu yang lalu tepatnya di hari minggu 3 februari 2013 saya dan kawan-kawan saya mengadakan acara kecil-kecilan di pantai mutun tujuannya hanyalah untuk mengurangi rasa lelah saya yang di akibatkan bekerja dari senin samapi dengan sabtu dari pagi hingga sore,  di acara itu, saya  menggundang rekan kerja saya dan teman-teman saya, ketika saya mengundang rekan kerja saya merasa  kurang semangat karena dari undangan saya banyak yang tidak datang dari rekan kerja saya sapai jam 22.00 WIB hari sabtu Feb 2013 belum ada keputusan yang jelas bahkan pada pagi harinya pun tak ada konfermasi dari teman-teman kantor, ahirnya acara itu terpikir olehku untuk gatot alias gagal total. Jam sudah menunjukan 07.00 saya memastikan kepada temen-temen kantor saya SMS lagi jawabanya sama KAYAKNYA tidak bias kemudian saya sms temen-temen saya mera juga bilang tidak bisa. GALAU sudah hatiku pingin refresh hilang sudah, jam 09.00 saya dengar suara motor datang saya harap itu adalah motor rekan kerja saya yang sebelusaya sms karena ia bercanda tetapi ternya bukan motor itu motornya  temen adek saya, aku pun menanyakan ada perlu apa dek? Ia pun menjawab LHO pan mau kelaut emang gak jadi pa mas hujar temen adek saya, OHH ndak taau ni dek rekan kerja saya pada tidak bias tapi sebentar saya meu menanyakan temen mamas barangkali ia berubah pikiran, aku pun segera menyanyakan kepada temen aku, namanya ICIS (nama samaran) dek mau ikut jalan tidak? Kemana mas hujar icis? Kelaut! Siapa aja mas? Ada temen-temen mamas dan temen-temen adek guna memasikan supaya icis bisa ikut, tapi aku tidak ada motor mas? ”ucapannya sedikit mengharap” ea sudah sama mamas dek, ea sudah mas aku iku, brangkat jam brapa mas? Brangkat jam 11 00, ok mas.
Saya pun langsung jawab pada teman adek saya tadi kalau kelautnya jadi. Ea sudah kamu siap-siap aja dulu dek. Ucap saya ke teman adek saya. Ea anak tersebut pun menjawabnya.
Terus saya pun menjeputnya dirumahnya,  dan berkumpul ditempat tinggal saya untuk bersiap-siap. Lewat jam 11 00 kami pun berangkat belum juga jalan jauh motor saya pun mengalami masalah pada BBMnya sepele sih hanya mengganti filter bensinnya namun bikin jengkel juga, karna motor saya sedikit bermasalah saya kami pun tertinggal, saya melihat ICIS agak gelisa karna kami tertinggal, mas jalan aja belum motor sudah bermasalah,,,, hujar icis dengan sebelnya, sudah gak bermasalah lagi kok sudah mamas perbaiki. Kami pun melanjutkan perjalanan kami, karna BBM saya sudah menunjukan EPTY maka saya pun mampir di POM untuk mengisi BBM, belum juga berjalan lama eeeeehhhh kali ini gerimis mengguyur perjalanan kami karna saya merasa ICIS gelisa karena tertinggal dari rombongan, ICONS CIS gerimis terjang aja ea, terserah mamas aja jawabnya,  gerimis pun saya terjang tak ku hiraukan, namun gerimis semakin menjadi hujan yang membuat jarak pandang saya berkurang dan jalanpun bertambah licin, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan  saya pun memutuskan untuk berteduh sejenak menunggu hujan sedikit reda, ternyata di tempat kami berteduh juga untuk berteduh rombongan pertama sehingga membuat kami tidak tertinggalan lagi,,,, WADUH MAS UJAN BEGINI BAGAI MANA NIHH? Sebut saja namanya andre, ia berkata sambil beranjak temat duduknya. Ia mas gimana nihhhh? Denk pun memantapkan apa yang di ucapkan oleh andre sambil menghisap rokok yang ada di selipan kedua jari-jari tangan  kanannya, wahhh hurung renang we steles desek alan nama samara, sedikit kecewa akan terhambatnya perjalanya yang di guyur hujannnn, ea sudah tunggu redanya kalau reda kita lanjut kalau tidak reda-reda sampai sore ea kita pulang lagiiiii. Waduhhhhh rak asik isik nuhhh, ucap alan. Di tengah tengah kami yang sedang berbincang hujan pun mulai reda dan kami pun melanjutkan perjalanan kami yang elah tertunda beberapa jam, gerimis-gerimis tecap gas, karena suasananya yang dingin disebabkan air yang masih berturunan dari langit membuat ICIS kedinginan dan mulai berpegangan, saya pun melihat langit sebelah selatan saya melihat di sebelah selata tidak ada awan hitam disana saya meras disana tidak turun hujan , ngebut ea dek , ujar saya supaya cepet sampai, icis pun menjawab ia mas, sudah dingin ditambah saya mengendarai motornya ngebut ia pun tambah mempererat pegannya, dan rombongan kami pun saling kejar-kejaran sesekali dalam rombongan kami berbarengan, uci nama samaran cewek bawaan teman kantor saya berkata wahhhh sama cowok saya saja gx kayak gini, sama temennya malah sampek berpegangan erat,, hehehehehe, gak papa dek pan cowok adek gx tauuuuuu, tak terasan kami pun sudah sampai di pantai ternya apa apa yang saya duga benar dipantai tidak hujan, sesampainya kami disana kami pun segera memilih tempat untuk istirahat,karna disitu saya yang paling tertua jadi mereka bertanya kepada saya diman mas, disni saja tempat itu berada ditengah-tengah dari pondok pantai tersebut, wah mas disini mah gax asikkkkkk. Kata andre, terus dimana? Ujung aja mas balas perkatan dari saya. Ea udah ayukkkk. kami memilih tempat yang paling ujung. Dan kami pun segera memanggang ayam yang sudah kami persiapkan dari rumahh. Di pemanggangan tersebut saya hanya bertugas menyalakan saya setelah itu sudahhhh, dah mateng hi mas ayam bakarnya ujar antok nama samara  ini ayam bakar apa ayam panggang?  


BERSAMBUNGGGGGGGG.